FF [BaekYeol // YAOI] The
Secret Night Boy // One Shoot
Title : The Secret Night Boy
Author : Yeol? Yeol! Yeoli~
Main Cast :
1.
Byun Baekhyun (EXO-K) as Baekhyun
2.
Park Chanyeol (EXO-K) as Chanyeol
3.
Others cats!
Length : One shoot / Typo(s)/ Cerita ga nyata, just Cerpen/
Main cast milik tuhan, tapi cerita milik author xD hhihihi LOL
Genre : T / YAOI / Romantic~!
Curcol Author :
ini FF YAOI yang pertama kali aku ketik dan aku rilis (?)
biasanya aku nulis FF
Straight xD tp lagi tertarik baca FF YAOI EXO dan tertarik
buat cerita YAOI xD
Oke deh~ langsung saja xD semoga kalian suka yah ^0^
Happy Reading xDD
^0^0^0^0^0^
--- Baekhyun POV ---
Park Chanyeol. Semua yeojadeul disekolah ini pasti tau dia,
si namja paling populer disekolah ini. Tubuh yang tinggi nya semampai melebihi
batas normal, wajahnya tampan bak pangeran dengan senyuman dan deretan giginya
yang selalu terukir sempurna diwajahnya.
Chanyeol berjalan santai yang tak jauh dihadapanku. sebelum
aku berbelok kekelasku, deretan suara yeojadeul terdengar jelas ditelingaku.
Berbagai ajakan demi ajakan yang dilontarkan oleh para yeojadeul cantik dan
beken tersebut untuk mengajak chanyeol. Dan lagi-lagi dia menolaknya ramah
dengan senyuman yang khas terpampang diwajahnya.
Orang sepertiku tak pernah berbicara dengannya, walaupun
satu kelas……
-Author POV-
“Byun Baekhyun!”
Suara seseorang membuat baekhyun terhenti dari langkahnya untuk
mengambil tas diatas mejanya. Baekhyun menoleh kebelakang. Baekhyun membeku
seketika ketika dia berhadapan pada seseorang yang memanggilnya, Park Chanyeol.
“ne?” tanya baekhyun polos. Chanyeol menyandarkan tubuhnya
pada pintu kelas, melipat kedua tangannya didadanya, dan menyilangkan kaki yang
terlihat gaya santai.
“aku ada permintaan padamu” ucapnya. Dia tersenyum, lalu
berjalan kearah baekhyun.
“padaku? a…apa yah?” tanya baekhyun takut. Baekhyun melihatnya
yang semakin mendekatinya. “Di..dia tinggi sekali” bathin baekhyun.
Baekhyun semakin ketakutan ketika dia tepat dekat dihadapannya. Dan Baekhyun yang masih membeku ditempatnya.
Zyutttttt~
Aaaaaaa! Baekhyun terkejut ketika tubuh tinggi itu tiba-tiba
menggendongnya ala bridal style dan berlari meninggalkan kelas dan sekolah.
Tepat saat bel pulang berdering.
Baekhyun meronta ronta ketika chanyeol berlari dan
menggendong baekhyun. Wajah baekhyun menjadi pucat karenanya.
Ada apa ini?!
*0*0*0*0*
Zruk!
Chanyeol menghempaskan tubuh mungil baekhyun diatas sebuah
sofa putih susu dirumah yang menurut baekhyun sangat mewah. Matanya melihat
kesekitar tempat asing ini.
“di… dimana ini?” tanya baekhyun takut. Chanyeol kemudian
duduk disamping baekhyun yang sedang membenarkan tempat duduk karena terhempas
oleh chanyeol.
“dirumahku” jawab chanyeol.
Wajah chanyeol yang biasanya tersenyum dengan deretan
giginya yang rapi berubah menjadi datar ketika dia mendekatkan tubuhnya pada
baekhyun diatas sofa ini.
Baekhyun semakin memundurkan tubuhnya saat chanyeol semakin
dekat dengannya. Tanpa sadar, baekhyun tidak bisa mundur lagi ketika sudah bersentuhan
dengan dinding dibelakangnya.
Chanyeol meletakkan kedua tangannya tepat disamping kepala
baekhyun. Menguncinya agar tidak bisa menghindarinya lagi. Keringat panas
dingin keluar dari dahi baekhyun dengan cepatnya.
“baekhyun-ah~! malam ini kamu menginap disini orang tuaku
sedang pergi kejepang” ucapnya dengan penuh lemah lembut. Tangan kanannya
bergerak membelai pipi kanan baekhyun. Baekhyun terkejut dengan sikapnya. Ini
apa?!
“jadi~” lanjutnya. Dan kata-katanya reflek dihentikan
baekhyun.
DUENGGGG~~~
Tanpa baekhyun sadari, baekhyun mendorong tubuh chanyeol
dengan cepat ketika dia hampir menyentuh bagian wajah baekhyun yang lain.
Baekhyun berdiri membelakanginya, seraya menggigit jari telunjuknya karena
ulahnya.
“tunggu dulu ! kenapa aku?! Ini pertama kalinya kita
berbicara kan?!” baekhyun membalikkan tubuhnya menghadap chanyeol yang terlihat
terduduk disamping sofa akibat dorongannya. Uap-uap panas terus saja menjalari
wajah baekhyun. Jujur saja, perbuatannya tadi sempat membuat baekhyun menjadi
malu karenanya.
Baekhyun menepuk-nepuk kedua pipinya dengan kedua tangan
mungilnya.
“pertama kali? Kamu lupa yah?” tanya chanyeol. Dia berdiri
dan kembali memposisikannya duduk diatas sofa.
“yang kemarin malam” lanjutnya kembali.
Baekhyun termenung. Dan otaknya bekerja untuk mengulang kembali
memori-memori ingatannya yang telah lalu. Kemarin malam?
Kemarin malam kalau tidak salah…….
Baekhyun kembali kesekolah karena ada yang ketinggalan.
-Flashback-
Sragh!
Malam itu baekhyun kembali kesekolah karena ada yang
ketinggalan. Baekhyun membuka pintu kelas dan terlihat begitu gelap diruangan
ini. Setelah ini, baekhyun harus cepat pulang.
Saat dua langkah kakinya melangkah kedalam kelas……
Seseorang berteriak dan hinggap dikepalanya(?)
“huwaaaaaaaa HANTUUUUUU!!!!!!” pekiknya keras. Baekhyun
membulatkan mata sipitnya ketika orang ini berteriak.
“ha….. hantu?! Disana disana ada hantu putih!” lanjutnya
kembali seraya menunjuk-nunjukan jari telunjuknya kearah jendela.
“eh? Itu kan tirai? -_-“ jelas baekhyun, seraya mendengus
nafasnya lega.
Keheningan merambah cepat diantara mereka
Glekh!
Mereka berdua akhirnya tersadar. Orang tersebut turun dari
kepala baekhyun(?) dan berlari meninggalkannya. Disaat itu, baekhyun tak
melihat wajahnya karena saat itu kelas terlalu gelap. Lalu baekhyun mengikuti
langkahnya.
“haaahhh….. TIRAI~” pekiknya.
-Flashback End-
Baekhyun menyentuh dagunya dengan jari telunjuknya, wajahnya
menatap kelangit-langit ruang tamu ini.
“waktu itu ketemu orang penakut. Tapi siapa yah?” ucap
baekhyun masih berfikir.
“aku”
Baekhyun menoleh cepat kearah chanyeol yang sedang menarik
dasi sekolahnya dan menyilangkan kakinya yang masih duduk diatas sofa.
“si penakut itu aku”
“haaaaaaaaahhhhh?!” pekik baekhyun tak percaya. Baekhyun hampir
terhuyung kebelakang akibat pengakuannya. Baekhyun membulatkan mata sipitnya,
dan menatapnya tak percaya.
“bagus kalau kamu sudah ingat” lanjutnya kembali.
“jadi…..? kamu memintaku menginap……”
“aku takut sendirian!” jawabnya. Baekhyun masih membulatkan matanya
dan bibirnya yang membentuk ‘O’ masih setia terukir diwajah baekhyun.
Namja paling populer disekolahnya, ternyata mempunyai
rahasia yang begitu membuat baekhyun ingin tertawa.
“buahahaha~ upss” baekhyun membungkam mulutnya ketika
tertawa hampir terlepas begitu saja.
Chanyeol melirik baekhyun lalu mendengus berat.
“aku tau, kamu pasti menertawaiku” ucap chanyeol. Tapi bisa
membuat baekhyun menahan tawanya ketika wajah kesal chanyeol menyelimuti wajah
tampannya. Baekhyun hanya tersenyum sekilas.
“kamu tinggal sendiri kan? Tidak apa-apa sesekali tidur
dirumah besar dong” ucapan chanyeol terdengar meledek. Baekhyun hanya menaikkan
sebelah alisnya.
“tidak boleh!” pekik baekhyun sesaat.
“kenapa?” kini chanyeol menaikkan alisnya sebelah.
“soalnya kalau berduaan saja dirumah……… pokoknya tidak
boleh!” baekhyun menggeleng keras.
Chanyeol menguap, ketika baekhyun belum selesai berbicara.
“YA! Dengerin dulu~” pekik baekhyun seraya menghentakan kaki
kanannya kelantai.
“aku tidak terima penolakan” jawaban chanyeol sukses membuat
baekhyun terdiam.
“untung aku bertemu dengan kamu” lanjutnya lagi.
Baekhyun kembali teringat kejadian tadi malam. Seseorang
yang penakut itu –Chanyeol- berjalan memunggunginya. Tubuh itu bergetar hebat akibat
ketakutan yang menjalari jiwa dan raganya. Baekhyun hanya mengikuti langkah
langkah chanyeol dari belakang.
“kamu gemetaran. Gwaenchana?” tanya baekhyun lembut.
“berisik! Aku ga takut kok! Tidak!” jawab chanyeol yang sedikit
membentak baekhyun.
“takut juga tidak apa-apa, siapapun juga punya kelemahan”
baekhyun mencoba membuatnya terhenti dari ketakutan yang menjalari chanyeol.
Baekhyun tersenyum dengan sangat manis terulas diwajah manisnya.
--
“aku maunya kamu! Baekhyun-ah! Pokoknya mesti kamu!”
chanyeol membuyarkan lamunan baekhyun. Chanyeol menatap baekhyun serius dengan
setiap perkataan yang kini keluar dari mulutnya.
“aku mau baekhyun!”
DEG
Baekhyun mematung ketika dia mengakhiri kata-katanya yang
membuat baekhyun malu dan semburat merah berhasil terukir diwajah manisnya
baekhyun.
“kalau tidak mau, bilang saja…. Jangan bilang tidak boleh”
lanjut chanyeol.
Baekhyun hanya terdiam menatap wajah chanyeol yang serius
tersebut. Jemari baekhyun menggenggam erat ujung baju sekolahnya. Kalau
chanyeol bicara seperti itu, membuat deg deg-an dibenak baekhyun. Kenapa dengan
jantung baekhyun yang terasa bergemuruh di bagian dadanya?
Baekhyun mengepalkan tangannya tepat disamping wajahnya
sendiri.
“ne” jawab baekhyun.
“ta….tapi ma… malam ini saja…” lanjutnya terbata-bata.
Seketika, chanyeol menghambur memeluk baekhyun dengan
girangnya. Memeluknya erat sampai baekhyun hampir tak bisa bernafas olehnya.
Baekhyun memegang pipinya yang terasa memanas akibat tingkah chanyeol hari ini.
Chanyeol aneh! Tidak biasanya dia memeluk sembarang orang.
Apalagi dia memeluk orang yang tak menonjol sama sekali disekolah.
@@@~
Chanyeol menarik baekhyun kekamarnya. Baekhyun berdecak
kagum ketika melihat kamar chanyeol yang besarnya 3-4 kali lipat dari kamar
baekhyun. Chaneyol berlari kesebuah lemari besar berada didekat jendela. Memilih-milih
baju.
“coba pakai yang ini” chanyeol melemparkan sebuah baju
kemeja putih kearah baekhyun, dengan sigap baekhyun menangkapnya lalu berjalan
kekamar mandi yang sudah terlihat olenya karena pintunya yang terbuka sedikit.
“longgar nih” tanya baekhyun lemah saat dia keluar dari
kamar mandi. Chanyeol membalikkan tubuhnya menghadap baekhyun.
“jangan bawel” gerutu chanyeol. Jelas sekali kan? Bahwa
tubuhnya yang tinggi dan lebih besar dari baekhyun itu bajunya tak akan muat
ditubuh baekhyun yang ramping dan mungil inikan? Lebih tepatnya terlalu longgar
ditubuh baekhyun.
Baekhyun hanya mendengus sebal.
Chanyeol memintanya untuk menemaninya kekamar mandi, dia
memaksanya karena alasan takut dikamar mandi. Yang benar saja baekhyun masuk
kekamar mandi berdua dengannya hanya untuk melihatnya sedang mengganti bajunya?
Dan tubuhnya terekspos dihadapannya? Oh tidak tidak tidak~! Pemaksaan tapi dia
penakut.
--
“kalau hantunya keluar, usir pakai ini yah!” ujar chanyeol.
Dia memberikan baekhyun sebuah tongkat dengan kain putih yang melingkar
disekitar kepala tongkat. Baekhyun mendengus lemah dan menggeleng-gelengkan
kepalanya.
Baekhyun terkejut ketika mengetahui kalau seorang Park
Chanyeol, namja yang tampan terpopuler di sekolahnya ternyata seperti ini.
Tetapi dia tidak membencinya, bahkan hatinya berdebar-debar olehnya.
^.^.^.^.^.^
“huwaaaaa EXO! nonton di tv sebesar ini makin keren yah!”
ucap baekhyun. Baekhyun berdecak kagum karena baru pertama kali menonton di tv
yang sebesar ini. Terlihat jelas sekali wajah-wajah tampan grup boyband
favoritnya EXO dilayar lebar tv ini.
Baekhyun berlari kecil kedepan tv dan duduk diatas karpet
dan membelakangi chanyeol yang duduk diatas sofa seraya menyilangkan kakinya.
“masa?” tanya chanyeol sebal. Baekhyun hanya tersenyum
senang saja, masih mengarah menghadap tv.
“lihat! Tao salto!” seru baekhyun gembira. Kemudian baekhyun
menengok kebelakangnya , mendapati wajah chanyeol yang sedang sebal. Baekhyun
hanya menahan tawanya.
“kalau cuman begitu, aku bisa” ujar chanyeol mantap *sejak
kapan chanyeol bisa salto xD #Plak! #abaikan xD*
“oh ya?” tanya baekhyun singkat dan polos dan langsung
menoleh pada chanyeol sekilas. Lalu dengan semangat lagi baekhyun menghadap kembali kelayar tv.
Set~
Baekhyun terlonjak terkejut ketika chanyeol menangkup wajah
mungil baekhyun dengan satu tangannya untuk mengarah padanya.
“aku juga bisa” chanyeol serius menatap baekhyun. Lalu
chanyeol menepikan meja dan sofa yang berada diruang tv. “Dia….. kenapa sih?”gumam baekhyun.
Chanyeol berdiri tegak diatas karpet yang berada dibawah
meja tadi.
“se…. serius?” tanya baekhyun gugup. Chanyeol tak menjawab
pertanyaannya.
Baekhyun menompang dagunya dengan tangan kanannya. Rasa-rasa
takut terbesit ditubuhnya. Tangan kirinya menggaruk-garuk lututnya yang tidak
gatal.
Zyut~
Aaaaaaaaaaaa!
Baekhyun membulatkan matanya tak percaya dengan aksi
chanyeol dihadapannya. Dia bisa melakukannya. Bahkan sesudah saltopun, dia
berdiri mantap dengan sempurna.
“huwaaaaaaaaaaaaaaa KEREN!!!” baekhyun terlonjak-lonjak dan
bertepuk tangan ria.
Plok plok plok~
“kamu bisa!” ucap baekhyun gembira.
“hampir jatuh…. Coba sekali lagi deh” ujarnya. Dia kembali
berdiri dan ingin bersiap-siap kembali salto.
Tetapi chanyeol berdiri tak tegap seakan ingin jatuh.
Padahal gerakannya tadi bisa dibilang sempurna, mengapa dicoba kembali?
Bahkan semua ucapan baekhyun yang ingin memberhentikannya tak
dihiraukan olehnya.
“oh iya! Oke pemanasan dulu” ucap chanyeol. Membuat baekhyun
terhenti oleh termenung yang sempat tersirat sekilas di otaknya.
Chanyeol menggerak-gerakkan kedua lengannya memutar-mutar dengan
santai, terulas senyuman dan sederatan giginya yang rapi mengindahkan moodnya.
“pasti berikutnya bisa dan sempurna” lanjut chanyeol
kembali. Baekhyun membulatkan matanya singkat dan kembali tersenyum.
“dia asik sendiri” gumam baekhyun. Lalu baekhyun tersenyum,
dan tak terasa semburat merah telah menghiasi wajah putihnya. “Keren! Dia keren~
aku suka” batin baekhyun.
“biasa saja” kata chanyeol yang masih asik sendiri, chanyeol
merentangkah kedua tangannya. Baekhyun terkekeh dengannya. Chanyeol menyadari
kekehan baekhyun.
Dan menatap baekhyun sebal.
“keren~” puji baekhyun untuk chanyeol. Baekhyun tersenyum
padanya.
Tetapi chanyeol membuang wajah kesampingnya, dan kedua
tangannya dilipat didepan dadanya.
“masa?” tanyanya sebal.
“seru yah?” kata baekhyun lalu kembali tersenyum saat
melihat sikapnya sekarang. Sebal/Ngambek.
“biasa saja!” jawab chanyeol singkat.
Baekhyun terus tersenyum melihatnya yang masih memalingkan
wajahnya kearah sampingnya. Baekhyun….. suka chanyeol.
^0^0^0^0^
Baekhyun menepuk-nepuk tangannya kebantal agar terasa nyaman
ketika dia menidurkan kepalanya diatas bantal.
“te….. tentu saja sebagai teman! Sebagai teman!” baekhyun terus-menerus
berbicara sendiri. Baekhyun merasa aneh pada dirinya, kenapa baekhyun mendadak menjadi
seperti ini? Itu suka sebagai teman!
“Ahhh~ lebih baik tidur”
Sruk~
Baekhyun menidurkan tubuhnya yang terasa lelah ini. Kembali
tersirat diotaknya, jatuh cinta tidak mungkin secepat ini kan? Baekhyun mencoba
menepis pikiran itu dan menutup matanya.
“GYAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!”
Suara teriakan chanyeol dikamarnya membuat baekhyun
melototkan matanya dan terlonjak terkejut. Dia kenapa lagi?
Baekhyun segera berlari cepat kearah kamar yang tak jauh
dari kamar tamu yang tepatinya.
Saat baekhyun membuka pintu kamar chanyeol…..
“ada ap-“ kata-kata baekhyun terputus ketika membuka pintu,
chanyeol telah menghambur memeluk baekhyun sangat erat. Wajahnya disembunyikan
dileher baekhyun. Tubuhnya bergetar hebat.
“ada sesuatu diluar jendela!” ujar chanyeol bergemetar.
Baekhyun berusaha melepaskan pelukkannya, tetapi chanyeol
kembali memeluk tangan baekhyun seakan tak ingin ditinggal.
baekhyun membuka jendela, dan melihat kesekitar. Tapi nihil~
tidak ada yang lihatnya.
“tidak ada kok.” Kata baekhyun.
“ada! Ada! Kok” chanyeol masih kukuh akan pendiriannya.
Baekhyun mendengus berat.
Drrt… drrt… drrt..
Oh ya ampun. Tubuh chanyeol terasa bergetar, walaupun dia
hanya memeluk tangan kiri baekhyun tapi terasa jelas oleh baekhyun. Baekhyun
menggeleng-geleng kepalanya heran.
“hei~ lepaskan aku Park Chanyeol!” baekhyun memegang
tangannya ingin melepaskan pelukan chanyeol ditangannya. Tetapi, pegangan
baekhyun terhenti ketika chanyeol tak bergeming dengan ucapannya. Tubuhnya
masih terasa gemetar. Apakah chanyeol setakut inikah?
Otak baekhyun dan tubuhnya bekerja tidak kompak. Otaknya
mengatakan, baekhyun tak mau menyentuhnya. Tetapi tangan baekhyun reflek
merengkuh chanyeol ditubuh mungilnya biarpun tak akan enak jika dipeluk. Tapi, setidaknya
baekhyun menyalurkan rasa hangat agar chanyeol tenang.
“gwaenchana~” lirih baekhyun. Lalu baekhyun mengelus surai
chanyeol yang coklat itu, agar dia semakin tenang.
Dan, getaran yang sedari tadi ditubuh chanyeolpun lambat
laun menjadi hilang.
“tolong……. Tetaplah disampingku sampai aku tidur” suara
chanyeol terdengar parau. Baekhyun tersenyum sekilas karena ucapannya.
Zruk~
“eh”
Chanyeol tiba-tiba mendorong baekhyun lemah ketempat
tidurnya. Masih memeluk baekhyun hingga baekhyun berada dibawah tubuhnya.
Chanyeol menyembunyikan wajahnya dileher baekhyun ketika dia
beranjak untuk berada disamping baekhyun. Tangannya masih setia memeluk perut
baekhyun.
Deg deg deg
Deg deg deg
Mata baekhyun berputar-putar bagaikan putaran terdapat
dipermen lollipop. Ke… kenapa jantung baekhyun saat ini? Jantungnya ingin copot
dan keluar dari sangkarnya(?). sesaat kemudian, dengkuran halus terdengar jelas
ditelinganya. Dia sudah tidur~
Deg deg deg
Deg deg deg
Jantung baekhyun masih terus memompa tak seperti biasanya.
Baekhyun menoleh kejam dinding dengan foto chanyeol didalamnya menunjukkan
pukul 1:00 malam.
Deg deg deg
Deg deg deg
baekhyun masih tidak bisa tertidur dengan posisi dan keadaan
seperti ini. Kembali dia menoleh pada jam dinding, menunjukkan pukul 3:00
Chanyeol akhirnya merubah posisi tidurnya dan melepaskan
pelukan tangannya diperut baekhyun. Chanyeol memunggunginya.
Dengan cepat, baekhyun berjalan lemah meninggalkan chanyeol
dan kembali kekamar tamu.
Baekhyun menidurkan tubuh kecilnya. Dan menatap
langit-langit kamar ini. Semburat merah kembali terasa memanas dipipinya.
Baekhyun memegang dadanya yang terasa tak seperti biasanya.
Aaaaaaaaa~ segera baekhyun menepis bayangan saat dirinya dan
chanyeol tadi lalu baekhyun menutupi semua tubuhnya dengan selimut.
@@@~
Pagi hari…….
“aah~ aku hampir tidak tidur sama sekali” gumam baekhyun
lirih saat dirinya berjalan menuruni anak tangga dan menuju kekamar mandi.
Clek~
Baekhyun menarik knop pintu, dan membukanya. Baekhyun terdiam
mematung ketika melihat chanyeol sedang menyikat giginya. Chanyeol menoleh
padanya.
DEG
“Apa ini? Kenapa jantungku tak karuan ketika melihatnya?”
batin baekhyun.
--
Zingggg~
Angin sepoi-sepoi pada pagi hari ini terasa dikulit mereka.
Terpaan angin menggambarkan jelas keheningan diantara baekhyun dan chanyeol saat
berjalan menuju sekolah. Baekhyun menoleh pada chanyeol, dia hanya menundukkan
kepalanya sedikit.
Ada yang aneh…..
“kamu sakit?” tanya baekhyun lembut. Chanyeol mengadahkan
kepalanya dan kembali menatap lurus.
“tidak” jawab chanyeol singkat. Keheningan kembali merebak
diantara mereka. Iya! Memang aneh. sangat aneh hari ini.
“ahhh~ chanyeol-ah~”
Yeojadeul yang kemarin baekhyun lihat sekarang menghampiri
chanyeol.
“pagi?”
“chanyeol-ah? Kita kencan yu!”
Ajakan yeojadeul cantik dan beken itu kembali. Chanyeol
berjalan beriringan dengan yeojadeul tersebut. Baekhyun berjalan pelan agar tak
sejajar dengan chanyeol.
“tidak ah!” jawab chanyeol malas. Baekhyun menatap kaget chanyeol
yang berada dihadapannya.
Yeojadeul tersebut terperangah. Lalu kembali berjalan
beriringan dengan chanyeol.
“tidak ah? chanyeol tumben tegas? Biasanya dia ramah menolak
ajakan yeojadeul yang mengajaknya” gumam baekhyun pelan. Baekhyun menggenggam
dasinya karena masih terkejut.
Sebuah pikiran terlintas diotaknya.
“Jangan-jangan, chanyeol jadi dingin karena ini sudah pagi?
Dia tak peduli lagi denganku?!”
“Chanyeol-ah~” panggil baekhyun. Chanyeol menoleh kearah
baekhyun yang berada tak jauh dibelakangnya. Lalu membalikkan tubuhnya menjadi
menghadap baekhyun. Wajahnya menjadi berubah, tak seperti kemarin. baekhyun
tidak mau begitu!
“jangan pergi~” ucapan itu terlontar saja dari bibir tipis
baekhyun. Baekhyun menatap chanyeol, berusaha menahan air mata yang ingin
meluncur indah dipipinya. Baekhyun menahannya.
Lalu baekhyun menggenggam tasnya yang berada didepan lututnya.
Chanyeol membulatkan matanya tak percaya. Baekhyun menunduk
malu.
“aah… aku bicara aneh” lirih baekhyun.
Tanpa baekhyun sadari, seulas senyuman manis terpancar
diwajah chanyeol.
DEG
“dia siapa sih?” tanya yeojadeul tersebut. Wajah mereka
tampak tak senang.
Chanyeol berlari kearahbaekhyun dan memeluknya dari samping.
“dia milikku” ucap chanyeol dengan tersenyum sangat lebar
yang biasa terpantri diwajahnya. Tersenyum senang mengarah pada yeojadeul
tersebut.
DEG
Jantung baekhyun kembali bergemuruh. Dia menatapnya sekilas
lalu kembali kaku dan menatap kearah depannya. Yeojadeul tersebut menatapnya
tak enak mengarah mereka lalu berlalu~
^.^.^.^.^
Deg deg deg
Ternyata debaran ini sungguhan. Debaran ini……. Adalah
debaran cinta..
Baekhyun menutup wajahnya yang memerah dengan buku bahasa
korea. Lalu duduk dibangkunya
“kan sekarang tidak ada pelajaran bahasa korea” suara
seseorang mengejutkan baekhyun. Mereka berdua berdiri disampingnya. Sehun dan
Kai.
Baekhyun membuka tasnya dan mengeluarkan semua buku yang ada
didalam.
“haahaha aku salah bawa” tawanya sedikit hambar.
“ini semua buku pelajaran kemarin kan?” tanya Kai.
“jangan-jangan kemarin nginap yah? hehe” ucapan sehun
membuat baekhyun terkejut dan menoleh kearahnya.
Blushh~
Semburat merah berhasil kembali lagi merona diwajah baekhyun.
Sehun dan kai terkejut, lalu mereka saling pandang dan kembali pandangan mereka
terhenti pada baekhyun.
“serius? Baekhyun hyung punya pacar? Waaaaa” seru mereka
serempak. Wajah mereka mengukirkan wajah kepo terlihat sekali. Baekhyun gelagapan.
“gawat” gumam baekhyun bisik.
“a…. aku menginap dirumah saudara.”jawab baekhyun agak
terbata-bata.
“BOHONG!!” pekik mereka serempak kembali. Baekhyun menatap
mereka, dan wajah mereka malah menjadi tak biasa. Karena keseriusan mereka.
“benar kok! Aku diminta menjaga anaknya!”
Park Chanyeol kembali kekelasnya untuk beristirahat sejenak.
Chanyeol dan baekhyun memang satu kelas. Biarpun mereka satu kelas, mereka
dulunya sama sekali tak pernah bicara. Mungkin karena chanyeol tergolong siswa
yang beken. Baekhyun hanya mengenalnya sebatas teman jauh saja.
“sudah penakut, suka loncat-loncat, teriak-teriak!
Merepotkan sekali!”
Chanyeol mematung ketika dia memasuki kelas. Baekhyun
berbicara dengan temannya, sehun dan kai.
Mata chanyeol membulat ketika kata-kata yang baru saja
keluar dari bibir tipisnya itu.
“ah! Chanyeol-ah” seru sehun.
Baekhyun sekilat langsung menoleh pada chanyeol yang berada
dibelakangnya. Lebih tepatnya diambang pintu kelas.
Chanyeol memundurkan langkahnya dan mengurung niatnya untuk
masuk kekelas. Chanyeol berjalan dikoridor sekolah dengan terdiam tak
menghiraukan baekhyun yang memanggilnya dibelakangnya.
“tadi terdengar?!” gumam baekhyun lirih. Dia menggigit bibir
bawahnya karena merasa bersalah.
“chanyeol-ah, chakaman~” panggil baekhyun. Baekhyun yang
berlari menghampirinya, lalu menggenggam tangan besar chanyeol. Chanyeol
terhenti dari langkahnya. Lalu menepis kasar tangan mungil baekhyun.
Chanyeol tak menatap baekhyun. Wajahnya tampak dingin. Lalu
chanyeol kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan baekhyun yang membeku
ditempatnya.
‘dia bahkan tak mau menatapku’ bathin baekhyun. Baekhyun
memandangi punggung chanyeol yang semakin menjauhi darinya. Baekhyun mulai
terisak ketika punggung chanyeol menghilang ketika diperbelokan.
^0^0^0^0^
-Baekhyun POV-
Priiitttttttt~
Sebuah peluit berdering ketika songsaenim meniupnya. Aku
masih termenung karena sikap chanyeol tadi. Aku merasa bersalah. Dia salah
paham.
“selesai beres-beres. Kalian boleh pulang” ucap songsaenim.
Aku menoleh pada keranjang dorong yang berisi banyak sekali bola basket.
Akhirnya pelajaran olahraga telah selesai.
Aku berjalan seraya mendorong keranjang dorong mengarah pada
gudang olahraga. Hari ini memang jadwal aku yang piket.
Sepanjang jalan, semua pikiran tentang bersalah pada
chanyeol mengerubuniku otakku,
Aku harus minta maaf. Tadi itu aku tidak serius.
Aku mendorong kepojok ketika aku masuk kedalam gudang
olahraga. Terdengar suara kecil yang membuatku terbuyar dari lamunanku.
Clek!
Seseorang menutup pintu gudang olahraga ini. Aku berlari
menghampiri pintu gudang olahraga ini dan menarik knop pintu ini.
Tetapi…….. terkunci. Aku dikunci oleh seseorang, lebih
tepatnya menurutku lebih dari satu orang. Yeojadeul…… aku yakin yeojadeul yang
menyukai chanyeol itu yang mengunciku.
Aku menggedor-gedor pintu ini, tak ada satupun yang
mendengarnya. Sampai hari mulai gelappun tak ada yang datang. Ruangan ini mulai
gelap dan sedikit nampak menyeramkan.
Haaaahhhhh aku menghembuskan nafasku lemah. Jam berapa ini?
Aku melirik jam tanganku.
Terlintas lagi bayangan chanyeol diotakku. Bagaimana ini?
Kalau begini terus, aku bisa dibenci olehnya.
Deg deg. Tidak~!! Aku menutup mataku menahan rasa ketidak
enak-an ini.
Aku tidak mau itu terjadi!
Brakkkkkk!!!
“Baekhyun-ah? gwaenchana???”
Aku tercekat ketika seseorang mendobrak paksa pintu gudang
olahraga ini. Chanyeol?! Dia datang untukku. Nafasnya terengal-engal saat dia
menanyakanku. Wajahnya tampak berkeringat. Apakah dia mencariku?
“chanyeol-ah?” ucapku kaget memandangnya. Chanyeol
menghampiriku.
“aku cari kamu dari tadi yang ada hanya tasmu” chanyeol
sedikit berteriak. Aku hanya menatapnya kaget, dan tak terasa air mataku
berlinang dan jatuh begitu saja.
Chanyeol langsung memelukku erat, erat sekali. Aku membalas
pelukan hangatnya.
“syukurlah…… kamu tidak apa-apa” lirih chanyeol. Aku
tersenyum sangat lembut lalu menenggelamkan wajahku yang penuh rona merah
didadanya yang bidang.
Drrrttttt… drrrtttt…
Tiba-tiba chanyeol melepaskan pelukannya dan seketika jatuh
terduduk. Kakinya nampak gemetar ketika dia memelukku. Aku terkejut.
“chanyeol-ah~ gwaenchana?” aku meraih tanganku dan ingin
mengelus kepalanya.
“sial…. Cih” chanyeol menundukkan kepalanya. Aku memeluk
kepalanya dan tubuhnya yang terduduk.
Lalu aku melihat kearah luar pintu. Diluar sana terasa
gelap, hanya cahaya bulan yang menerangi malam.
Chanyeol-ah, padahal dia penakut. Tapi mencariku sampai
kesini, ditengah malam begini demi aku…..
Tak terasa tangisku pecah begitu saja aku semakin memeluk
kepala chanyeol yang masih menunduk.
“chanyeol-ah~ gomawoyo~” ucapku disela isak tangisku.
“mianhae~ tadi bicaraku jahat.” Lanjutku. Aku masih
merasakan rasa bersalah yang membekas dihatiku. Chanyeol menengadahkan
kepalanya dan menatapku yang penuh dengan air mata.
“uljima. Jangan menangis~ tidak apa. Tadi untuk menyembunyikan
kan? Aku ngerti” suara chanyeol terdengar lirih. Chanyeol menangkupkan kedua
tangannya yang besar itu diwajahku. Menghapus buliran-buliran hangat yang
sedari tadi terus mengalir indah dipipiku. Chanyeol tersenyum lalu dia
mendirikan tubuhnya dan juga tubuhku.
“kamu tidak marah?” tanyaku saat chanyeol berjalan tiga
langkah. Chanyeol berhenti dan membalikkan tubuhnya, tetapi tak menatapku.
“kemarin malam juga, aku dilindungi olehmu. Menyedihkan…”
ucap chanyeol.
Aku terdiam sejenak. Ohh~ pantas saja tadi pagi saat
berangkat sekolah dia jadi aneh. keheningan yang merambah perjalanan kami pagi
tadi.
“dengar, baekhyun-ah. mulai saat ini aku yang akan
melindungimu.” Kata-kata chanyeol kali ini tegas dan memandangku serius.
Aku membulatkan mataku dan tak bisa bergeming.
“baik pagi atau malam, aku akan melindungimu. Atau bahkan
dari hantu sekalipun.” Lanjutnya. Aku masih tak bergeming diposisiku ketika
mendengar pernyataannya dan tatapan seriusnya.
Chanyeol berjalan kembali kearahku, lalu membelai lembut
pipi kananku.
“baekhyun-ah. aku………”
Hyuuuuuuuu~
Grak grak grak grak.
Ucapan chanyeol terhenti. Bahkan belaian lembut dari
tangannyapun terlepas. Matanya menjadi membulat karena terkejut. Sungguh lucu.
Chanyeol menoleh keluar gudang olahraga.
“a….angin yah?” tanyanya terbata-bata. Wajahnya menjadi
pucat ketika suara angin bergesekan dengan seng yang berada diatas gudang
olahraga ini.
“chanyeol-ah? tadi mau bicara apa?” tanyaku untuk
mengalihkan pandangannya.
Tetapi chanyeol malah memutar tubuhnya yang hendak pergi.
“ya…! Tadi mau bicara apa?”
Mataku membulat sempurna ketika chanyeol membalikkan
tubuhnya, langsung merengkuhku kembali dan mencium bibirku lembut. Tangan
kanannya membelai pipi kananku, dan tangan kirinya melingkar dipinggangku.
Chanyeol menggerakkan sedikit bibirnya agar aku membalasnya. Aku membalas
ciumannya, lembut. Tak ada rasa napsu yang menjalari dari benak kami.
“ehhh.. chanyeol-ah?” tanyaku lalu melepaskan ciumannya.
“hmm?” jawabnya. Aku mengernyitkan dahiku.
“bilang dulu kalau kamu suka padaku. Baru aku beri tau” kata
chanyeol lembut. Aku hanya mempoutkan bibirku. Chanyeol terlihat gemas dengan
ekspresiku.
“ne……. saranghaeyo~ Byun Baekhyun hyung~” ucap chanyeol
ditelingaku. Lalu menghembuskan nafasnya ketelingaku hingga aku bergidik geli.
“ya! Kenapa memanggilku hyung eoh?” tanyaku. Dia tertawa
renyah. Aku menaikkan alisku sebelah.
“dari biodatamu. Kamu lebih tua 6 bulan dariku hyung~” aku
nya. Aku sontak membulatkan mataku. Mwo?! Jadi dia lebih muda dariku.
“chanyeol-ah. kamu ini-“ucapanku terhenti ketika dia
menciumku kembali sekilas.
“aku tau ini sangat tidak wajar karena aku mencintaimu. Aku
tak peduli dengan cacian mereka yang menertawaiku karena aku mencintaimu.
Mencintai seorang namja. Tapi aku tak peduli! Yang aku butuhkan hanya
baekkie….. aku ingin kamu juga merasakan hal sama” chanyeol menatapku dengan
senyumnya yang errr~ sangat tampan. Aku tersenyum sangat manis.
“nado chanyeol-ah. nado saranghaeyo~” aku kembali memeluk
namja tampan yang ada dihadapanku ini. Tersenyum senang. Ternyata perasaanku
pada saat aku dekat dengannya adalah rasa mencintainya bukan rasa menyukainya
sebagai teman.
Kami kembali menghapus jarak beberapa centi, lalu
mempertemukan bibir kami kembali.
Aku……. Byun baekhyun. Aku murid yang simple dan tak menonjol
disekolah, sehari-harinya hanya bisa melihat chanyeol yang dikelilingi oleh
yeojadeul yang menyukainya. Tak terpikirkan olehku kalau aku bisa mendapatkan
namja tampan dan terpopuler disekolah ini. Karena ini adalah takdir. Takdir
yang menyatukan aku dengan chanyeol. Terima kasih tuhan~
-END-
Hhehehehe~ akhirnya FF YAOI pertamaku selesai >0<
Mianhae buat readerdeul kalau FF nya kurang ngena atau
kurang bagus ceritanya. Terima kasih yang sudah baca, like, ataupun koment ^0^
Readers yang membaca saja sudah buat aku *bow hhihihi LOL.
Sekali lagi gomawo buat admin disini dan readers yang
membaca.
Gamsahamnida~
*membungkuk 90% .
^0^v