Thursday, November 8, 2012

FF [BaekYeol // YAOI] The Secret Night Boy // One Shoot


FF [BaekYeol // YAOI] The Secret Night Boy // One Shoot


Title : The Secret Night Boy

Author : Yeol? Yeol! Yeoli~

Main Cast :
1.      Byun Baekhyun (EXO-K) as Baekhyun
2.      Park Chanyeol (EXO-K) as Chanyeol
3.      Others cats!

Length : One shoot / Typo(s)/ Cerita ga nyata, just Cerpen/ Main cast milik tuhan, tapi cerita milik author xD hhihihi LOL

Genre : T / YAOI / Romantic~!

Curcol Author :
ini FF YAOI yang pertama kali aku ketik dan aku rilis (?) biasanya aku nulis FF
Straight xD tp lagi tertarik baca FF YAOI EXO dan tertarik buat cerita YAOI xD
Oke deh~ langsung saja xD semoga kalian suka yah ^0^

                          Happy Reading xDD

^0^0^0^0^0^

--- Baekhyun POV ---



Park Chanyeol. Semua yeojadeul disekolah ini pasti tau dia, si namja paling populer disekolah ini. Tubuh yang tinggi nya semampai melebihi batas normal, wajahnya tampan bak pangeran dengan senyuman dan deretan giginya yang selalu terukir sempurna diwajahnya.

Chanyeol berjalan santai yang tak jauh dihadapanku. sebelum aku berbelok kekelasku, deretan suara yeojadeul terdengar jelas ditelingaku. Berbagai ajakan demi ajakan yang dilontarkan oleh para yeojadeul cantik dan beken tersebut untuk mengajak chanyeol. Dan lagi-lagi dia menolaknya ramah dengan senyuman yang khas terpampang diwajahnya.

Orang sepertiku tak pernah berbicara dengannya, walaupun satu kelas……

-Author POV-


“Byun Baekhyun!”
Suara seseorang membuat baekhyun terhenti dari langkahnya untuk mengambil tas diatas mejanya. Baekhyun menoleh kebelakang. Baekhyun membeku seketika ketika dia berhadapan pada seseorang yang memanggilnya, Park Chanyeol.

“ne?” tanya baekhyun polos. Chanyeol menyandarkan tubuhnya pada pintu kelas, melipat kedua tangannya didadanya, dan menyilangkan kaki yang terlihat gaya santai.

“aku ada permintaan padamu” ucapnya. Dia tersenyum, lalu berjalan kearah baekhyun.

“padaku? a…apa yah?” tanya baekhyun takut. Baekhyun melihatnya yang semakin mendekatinya. “Di..dia tinggi sekali” bathin baekhyun.
Baekhyun semakin ketakutan ketika dia tepat dekat dihadapannya. Dan Baekhyun yang masih membeku ditempatnya.

Zyutttttt~

Aaaaaaa! Baekhyun terkejut ketika tubuh tinggi itu tiba-tiba menggendongnya ala bridal style dan berlari meninggalkan kelas dan sekolah. Tepat saat bel pulang berdering.
Baekhyun meronta ronta ketika chanyeol berlari dan menggendong baekhyun. Wajah baekhyun menjadi pucat karenanya.
Ada apa ini?!

*0*0*0*0*

Zruk!

Chanyeol menghempaskan tubuh mungil baekhyun diatas sebuah sofa putih susu dirumah yang menurut baekhyun sangat mewah. Matanya melihat kesekitar tempat asing ini.

“di… dimana ini?” tanya baekhyun takut. Chanyeol kemudian duduk disamping baekhyun yang sedang membenarkan tempat duduk karena terhempas oleh chanyeol.

“dirumahku” jawab chanyeol.

Wajah chanyeol yang biasanya tersenyum dengan deretan giginya yang rapi berubah menjadi datar ketika dia mendekatkan tubuhnya pada baekhyun diatas sofa ini.
Baekhyun semakin memundurkan tubuhnya saat chanyeol semakin dekat dengannya. Tanpa sadar, baekhyun tidak bisa mundur lagi ketika sudah bersentuhan dengan dinding dibelakangnya.

Chanyeol meletakkan kedua tangannya tepat disamping kepala baekhyun. Menguncinya agar tidak bisa menghindarinya lagi. Keringat panas dingin keluar dari dahi baekhyun dengan cepatnya.

“baekhyun-ah~! malam ini kamu menginap disini orang tuaku sedang pergi kejepang” ucapnya dengan penuh lemah lembut. Tangan kanannya bergerak membelai pipi kanan baekhyun. Baekhyun terkejut dengan sikapnya. Ini apa?!

“jadi~” lanjutnya. Dan kata-katanya reflek dihentikan baekhyun.

DUENGGGG~~~

Tanpa baekhyun sadari, baekhyun mendorong tubuh chanyeol dengan cepat ketika dia hampir menyentuh bagian wajah baekhyun yang lain. Baekhyun berdiri membelakanginya, seraya menggigit jari telunjuknya karena ulahnya.

“tunggu dulu ! kenapa aku?! Ini pertama kalinya kita berbicara kan?!” baekhyun membalikkan tubuhnya menghadap chanyeol yang terlihat terduduk disamping sofa akibat dorongannya. Uap-uap panas terus saja menjalari wajah baekhyun. Jujur saja, perbuatannya tadi sempat membuat baekhyun menjadi malu karenanya.
Baekhyun menepuk-nepuk kedua pipinya dengan kedua tangan mungilnya.

“pertama kali? Kamu lupa yah?” tanya chanyeol. Dia berdiri dan kembali memposisikannya duduk diatas sofa.

“yang kemarin malam” lanjutnya kembali.

Baekhyun termenung. Dan otaknya bekerja untuk mengulang kembali memori-memori ingatannya yang telah lalu. Kemarin malam?

Kemarin malam kalau tidak salah…….
Baekhyun kembali kesekolah karena ada yang ketinggalan.

-Flashback-

Sragh!

Malam itu baekhyun kembali kesekolah karena ada yang ketinggalan. Baekhyun membuka pintu kelas dan terlihat begitu gelap diruangan ini. Setelah ini, baekhyun harus cepat pulang.

Saat dua langkah kakinya melangkah kedalam kelas……
Seseorang berteriak dan hinggap dikepalanya(?)

“huwaaaaaaaa HANTUUUUUU!!!!!!” pekiknya keras. Baekhyun membulatkan mata sipitnya ketika orang ini berteriak.

“ha….. hantu?! Disana disana ada hantu putih!” lanjutnya kembali seraya menunjuk-nunjukan jari telunjuknya kearah jendela.

“eh? Itu kan tirai? -_-“ jelas baekhyun, seraya mendengus nafasnya lega.

Keheningan merambah cepat diantara mereka

Glekh!

Mereka berdua akhirnya tersadar. Orang tersebut turun dari kepala baekhyun(?) dan berlari meninggalkannya. Disaat itu, baekhyun tak melihat wajahnya karena saat itu kelas terlalu gelap. Lalu baekhyun mengikuti langkahnya.

“haaahhh….. TIRAI~” pekiknya.

-Flashback End-

Baekhyun menyentuh dagunya dengan jari telunjuknya, wajahnya menatap kelangit-langit ruang tamu ini.

“waktu itu ketemu orang penakut. Tapi siapa yah?” ucap baekhyun masih berfikir.

“aku”

Baekhyun menoleh cepat kearah chanyeol yang sedang menarik dasi sekolahnya dan menyilangkan kakinya yang masih duduk diatas sofa.

“si penakut itu aku”

“haaaaaaaaahhhhh?!” pekik baekhyun tak percaya. Baekhyun hampir terhuyung kebelakang akibat pengakuannya. Baekhyun membulatkan mata sipitnya, dan menatapnya tak percaya.

“bagus kalau kamu sudah ingat” lanjutnya kembali.

“jadi…..? kamu memintaku menginap……”

“aku takut sendirian!” jawabnya. Baekhyun masih membulatkan matanya dan bibirnya yang membentuk ‘O’ masih setia terukir diwajah baekhyun.
Namja paling populer disekolahnya, ternyata mempunyai rahasia yang begitu membuat baekhyun ingin tertawa.

“buahahaha~ upss” baekhyun membungkam mulutnya ketika tertawa hampir terlepas begitu saja.

Chanyeol melirik baekhyun lalu mendengus berat.

“aku tau, kamu pasti menertawaiku” ucap chanyeol. Tapi bisa membuat baekhyun menahan tawanya ketika wajah kesal chanyeol menyelimuti wajah tampannya. Baekhyun hanya tersenyum sekilas.

“kamu tinggal sendiri kan? Tidak apa-apa sesekali tidur dirumah besar dong” ucapan chanyeol terdengar meledek. Baekhyun hanya menaikkan sebelah alisnya.

“tidak boleh!” pekik baekhyun sesaat.

“kenapa?” kini chanyeol menaikkan alisnya sebelah.

“soalnya kalau berduaan saja dirumah……… pokoknya tidak boleh!” baekhyun menggeleng keras.

Chanyeol menguap, ketika baekhyun belum selesai berbicara.

“YA! Dengerin dulu~” pekik baekhyun seraya menghentakan kaki kanannya kelantai.

“aku tidak terima penolakan” jawaban chanyeol sukses membuat baekhyun terdiam.

“untung aku bertemu dengan kamu” lanjutnya lagi.

Baekhyun kembali teringat kejadian tadi malam. Seseorang yang penakut itu –Chanyeol- berjalan memunggunginya. Tubuh itu bergetar hebat akibat ketakutan yang menjalari jiwa dan raganya. Baekhyun hanya mengikuti langkah langkah chanyeol dari belakang.

“kamu gemetaran. Gwaenchana?” tanya baekhyun lembut.

“berisik! Aku ga takut kok! Tidak!” jawab chanyeol yang sedikit membentak baekhyun.

“takut juga tidak apa-apa, siapapun juga punya kelemahan” baekhyun mencoba membuatnya terhenti dari ketakutan yang menjalari chanyeol. Baekhyun tersenyum dengan sangat manis terulas diwajah manisnya.

--

“aku maunya kamu! Baekhyun-ah! Pokoknya mesti kamu!” chanyeol membuyarkan lamunan baekhyun. Chanyeol menatap baekhyun serius dengan setiap perkataan yang kini keluar dari mulutnya.

“aku mau baekhyun!”

DEG

Baekhyun mematung ketika dia mengakhiri kata-katanya yang membuat baekhyun malu dan semburat merah berhasil terukir diwajah manisnya baekhyun.

“kalau tidak mau, bilang saja…. Jangan bilang tidak boleh” lanjut chanyeol.

Baekhyun hanya terdiam menatap wajah chanyeol yang serius tersebut. Jemari baekhyun menggenggam erat ujung baju sekolahnya. Kalau chanyeol bicara seperti itu, membuat deg deg-an dibenak baekhyun. Kenapa dengan jantung baekhyun yang terasa bergemuruh di bagian dadanya?

Baekhyun mengepalkan tangannya tepat disamping wajahnya sendiri.
“ne” jawab baekhyun.
“ta….tapi ma… malam ini saja…” lanjutnya terbata-bata.

Seketika, chanyeol menghambur memeluk baekhyun dengan girangnya. Memeluknya erat sampai baekhyun hampir tak bisa bernafas olehnya. Baekhyun memegang pipinya yang terasa memanas akibat tingkah chanyeol hari ini.
Chanyeol aneh! Tidak biasanya dia memeluk sembarang orang. Apalagi dia memeluk orang yang tak menonjol sama sekali disekolah.

@@@~

Chanyeol menarik baekhyun kekamarnya. Baekhyun berdecak kagum ketika melihat kamar chanyeol yang besarnya 3-4 kali lipat dari kamar baekhyun. Chaneyol berlari kesebuah lemari besar berada didekat jendela. Memilih-milih baju.

“coba pakai yang ini” chanyeol melemparkan sebuah baju kemeja putih kearah baekhyun, dengan sigap baekhyun menangkapnya lalu berjalan kekamar mandi yang sudah terlihat olenya karena pintunya yang terbuka sedikit.

“longgar nih” tanya baekhyun lemah saat dia keluar dari kamar mandi. Chanyeol membalikkan tubuhnya menghadap baekhyun.

“jangan bawel” gerutu chanyeol. Jelas sekali kan? Bahwa tubuhnya yang tinggi dan lebih besar dari baekhyun itu bajunya tak akan muat ditubuh baekhyun yang ramping dan mungil inikan? Lebih tepatnya terlalu longgar ditubuh baekhyun.
Baekhyun hanya mendengus sebal.

Chanyeol memintanya untuk menemaninya kekamar mandi, dia memaksanya karena alasan takut dikamar mandi. Yang benar saja baekhyun masuk kekamar mandi berdua dengannya hanya untuk melihatnya sedang mengganti bajunya? Dan tubuhnya terekspos dihadapannya? Oh tidak tidak tidak~! Pemaksaan tapi dia penakut.

--

“kalau hantunya keluar, usir pakai ini yah!” ujar chanyeol. Dia memberikan baekhyun sebuah tongkat dengan kain putih yang melingkar disekitar kepala tongkat. Baekhyun mendengus lemah dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Baekhyun terkejut ketika mengetahui kalau seorang Park Chanyeol, namja yang tampan terpopuler di sekolahnya ternyata seperti ini. Tetapi dia tidak membencinya, bahkan hatinya berdebar-debar  olehnya.

^.^.^.^.^.^

“huwaaaaa EXO! nonton di tv sebesar ini makin keren yah!” ucap baekhyun. Baekhyun berdecak kagum karena baru pertama kali menonton di tv yang sebesar ini. Terlihat jelas sekali wajah-wajah tampan grup boyband favoritnya EXO dilayar lebar tv ini.

Baekhyun berlari kecil kedepan tv dan duduk diatas karpet dan membelakangi chanyeol yang duduk diatas sofa seraya menyilangkan kakinya.

“masa?” tanya chanyeol sebal. Baekhyun hanya tersenyum senang saja, masih mengarah menghadap tv.

“lihat! Tao salto!” seru baekhyun gembira. Kemudian baekhyun menengok kebelakangnya , mendapati wajah chanyeol yang sedang sebal. Baekhyun hanya menahan tawanya.

“kalau cuman begitu, aku bisa” ujar chanyeol mantap *sejak kapan chanyeol bisa salto xD #Plak! #abaikan xD*

“oh ya?” tanya baekhyun singkat dan polos dan langsung menoleh pada chanyeol sekilas. Lalu dengan semangat lagi baekhyun menghadap  kembali kelayar tv.

Set~

Baekhyun terlonjak terkejut ketika chanyeol menangkup wajah mungil baekhyun dengan satu tangannya untuk mengarah padanya.

“aku juga bisa” chanyeol serius menatap baekhyun. Lalu chanyeol menepikan meja dan sofa yang berada diruang tv.  “Dia….. kenapa sih?”gumam baekhyun.

Chanyeol berdiri tegak diatas karpet yang berada dibawah meja tadi.

“se…. serius?” tanya baekhyun gugup. Chanyeol tak menjawab pertanyaannya.

Baekhyun menompang dagunya dengan tangan kanannya. Rasa-rasa takut terbesit ditubuhnya. Tangan kirinya menggaruk-garuk lututnya yang tidak gatal.

Zyut~

Aaaaaaaaaaaa!
Baekhyun membulatkan matanya tak percaya dengan aksi chanyeol dihadapannya. Dia bisa melakukannya. Bahkan sesudah saltopun, dia berdiri mantap dengan sempurna.

“huwaaaaaaaaaaaaaaa KEREN!!!” baekhyun terlonjak-lonjak dan bertepuk tangan ria.
Plok plok plok~

“kamu bisa!” ucap baekhyun gembira.

“hampir jatuh…. Coba sekali lagi deh” ujarnya. Dia kembali berdiri dan ingin bersiap-siap kembali salto.

Tetapi chanyeol berdiri tak tegap seakan ingin jatuh. Padahal gerakannya tadi bisa dibilang sempurna, mengapa dicoba kembali?
Bahkan semua ucapan baekhyun yang ingin memberhentikannya tak dihiraukan olehnya.

“oh iya! Oke pemanasan dulu” ucap chanyeol. Membuat baekhyun terhenti oleh termenung yang sempat tersirat sekilas di otaknya.

Chanyeol menggerak-gerakkan kedua lengannya memutar-mutar dengan santai, terulas senyuman dan sederatan giginya yang rapi mengindahkan moodnya.

“pasti berikutnya bisa dan sempurna” lanjut chanyeol kembali. Baekhyun membulatkan matanya singkat dan kembali tersenyum.

“dia asik sendiri” gumam baekhyun. Lalu baekhyun tersenyum, dan tak terasa semburat merah telah menghiasi wajah putihnya. “Keren! Dia keren~ aku suka” batin baekhyun.

“biasa saja” kata chanyeol yang masih asik sendiri, chanyeol merentangkah kedua tangannya. Baekhyun terkekeh dengannya. Chanyeol menyadari kekehan baekhyun.
Dan menatap baekhyun sebal.

“keren~” puji baekhyun untuk chanyeol. Baekhyun tersenyum padanya.
Tetapi chanyeol membuang wajah kesampingnya, dan kedua tangannya dilipat didepan dadanya.

“masa?” tanyanya sebal.

“seru yah?” kata baekhyun lalu kembali tersenyum saat melihat sikapnya sekarang. Sebal/Ngambek.

“biasa saja!” jawab chanyeol singkat.
Baekhyun terus tersenyum melihatnya yang masih memalingkan wajahnya kearah sampingnya. Baekhyun….. suka chanyeol.


^0^0^0^0^

Baekhyun menepuk-nepuk tangannya kebantal agar terasa nyaman ketika dia menidurkan kepalanya diatas bantal.

“te….. tentu saja sebagai teman! Sebagai teman!” baekhyun terus-menerus berbicara sendiri. Baekhyun merasa aneh pada dirinya, kenapa baekhyun mendadak menjadi seperti ini? Itu suka sebagai teman!
“Ahhh~ lebih baik tidur”

Sruk~
Baekhyun menidurkan tubuhnya yang terasa lelah ini. Kembali tersirat diotaknya, jatuh cinta tidak mungkin secepat ini kan? Baekhyun mencoba menepis pikiran itu dan menutup matanya.

“GYAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!”

Suara teriakan chanyeol dikamarnya membuat baekhyun melototkan matanya dan terlonjak terkejut. Dia kenapa lagi?
Baekhyun segera berlari cepat kearah kamar yang tak jauh dari kamar tamu yang tepatinya.

Saat baekhyun membuka pintu kamar chanyeol…..

“ada ap-“ kata-kata baekhyun terputus ketika membuka pintu, chanyeol telah menghambur memeluk baekhyun sangat erat. Wajahnya disembunyikan dileher baekhyun. Tubuhnya bergetar hebat.

“ada sesuatu diluar jendela!” ujar chanyeol bergemetar.

Baekhyun berusaha melepaskan pelukkannya, tetapi chanyeol kembali memeluk tangan baekhyun seakan tak ingin ditinggal.
baekhyun membuka jendela, dan melihat kesekitar. Tapi nihil~ tidak ada yang lihatnya.

“tidak ada kok.” Kata baekhyun.

“ada! Ada! Kok” chanyeol masih kukuh akan pendiriannya. Baekhyun mendengus berat.

Drrt… drrt… drrt..

Oh ya ampun. Tubuh chanyeol terasa bergetar, walaupun dia hanya memeluk tangan kiri baekhyun tapi terasa jelas oleh baekhyun. Baekhyun menggeleng-geleng kepalanya heran.

“hei~ lepaskan aku Park Chanyeol!” baekhyun memegang tangannya ingin melepaskan pelukan chanyeol ditangannya. Tetapi, pegangan baekhyun terhenti ketika chanyeol tak bergeming dengan ucapannya. Tubuhnya masih terasa gemetar. Apakah chanyeol setakut inikah?

Otak baekhyun dan tubuhnya bekerja tidak kompak. Otaknya mengatakan, baekhyun tak mau menyentuhnya. Tetapi tangan baekhyun reflek merengkuh chanyeol ditubuh mungilnya biarpun tak akan enak jika dipeluk. Tapi, setidaknya baekhyun menyalurkan rasa hangat agar chanyeol tenang.

“gwaenchana~” lirih baekhyun. Lalu baekhyun mengelus surai chanyeol yang coklat itu, agar dia semakin tenang.
Dan, getaran yang sedari tadi ditubuh chanyeolpun lambat laun menjadi hilang.

“tolong……. Tetaplah disampingku sampai aku tidur” suara chanyeol terdengar parau. Baekhyun tersenyum sekilas karena ucapannya.

Zruk~

“eh”
Chanyeol tiba-tiba mendorong baekhyun lemah ketempat tidurnya. Masih memeluk baekhyun hingga baekhyun berada dibawah tubuhnya.
Chanyeol menyembunyikan wajahnya dileher baekhyun ketika dia beranjak untuk berada disamping baekhyun. Tangannya masih setia memeluk perut baekhyun.

Deg deg deg
Deg deg deg

Mata baekhyun berputar-putar bagaikan putaran terdapat dipermen lollipop. Ke… kenapa jantung baekhyun saat ini? Jantungnya ingin copot dan keluar dari sangkarnya(?). sesaat kemudian, dengkuran halus terdengar jelas ditelinganya. Dia sudah tidur~

Deg deg deg
Deg deg deg

Jantung baekhyun masih terus memompa tak seperti biasanya. Baekhyun menoleh kejam dinding dengan foto chanyeol didalamnya menunjukkan pukul 1:00 malam.

Deg deg deg
Deg deg deg

baekhyun masih tidak bisa tertidur dengan posisi dan keadaan seperti ini. Kembali dia menoleh pada jam dinding, menunjukkan pukul 3:00

Chanyeol akhirnya merubah posisi tidurnya dan melepaskan pelukan tangannya diperut baekhyun. Chanyeol memunggunginya.
Dengan cepat, baekhyun berjalan lemah meninggalkan chanyeol dan kembali kekamar tamu.

Baekhyun menidurkan tubuh kecilnya. Dan menatap langit-langit kamar ini. Semburat merah kembali terasa memanas dipipinya. Baekhyun memegang dadanya yang terasa tak seperti biasanya.
Aaaaaaaaa~ segera baekhyun menepis bayangan saat dirinya dan chanyeol tadi lalu baekhyun menutupi semua tubuhnya dengan selimut.

@@@~

Pagi hari…….

“aah~ aku hampir tidak tidur sama sekali” gumam baekhyun lirih saat dirinya berjalan menuruni anak tangga dan menuju kekamar mandi.

Clek~

Baekhyun menarik knop pintu, dan membukanya. Baekhyun terdiam mematung ketika melihat chanyeol sedang menyikat giginya. Chanyeol menoleh padanya.

DEG

“Apa ini? Kenapa jantungku tak karuan ketika melihatnya?” batin baekhyun.

--

Zingggg~
Angin sepoi-sepoi pada pagi hari ini terasa dikulit mereka. Terpaan angin menggambarkan jelas keheningan diantara baekhyun dan chanyeol saat berjalan menuju sekolah. Baekhyun menoleh pada chanyeol, dia hanya menundukkan kepalanya sedikit.
Ada yang aneh…..

“kamu sakit?” tanya baekhyun lembut. Chanyeol mengadahkan kepalanya dan kembali menatap lurus.

“tidak” jawab chanyeol singkat. Keheningan kembali merebak diantara mereka. Iya! Memang aneh. sangat aneh hari ini.

“ahhh~ chanyeol-ah~”
Yeojadeul yang kemarin baekhyun lihat sekarang menghampiri chanyeol.

“pagi?”
“chanyeol-ah? Kita kencan yu!”

Ajakan yeojadeul cantik dan beken itu kembali. Chanyeol berjalan beriringan dengan yeojadeul tersebut. Baekhyun berjalan pelan agar tak sejajar dengan chanyeol.

“tidak ah!” jawab chanyeol malas. Baekhyun menatap kaget chanyeol yang berada dihadapannya.
Yeojadeul tersebut terperangah. Lalu kembali berjalan beriringan dengan chanyeol.

“tidak ah? chanyeol tumben tegas? Biasanya dia ramah menolak ajakan yeojadeul yang mengajaknya” gumam baekhyun pelan. Baekhyun menggenggam dasinya karena masih terkejut.

Sebuah pikiran terlintas diotaknya.
“Jangan-jangan, chanyeol jadi dingin karena ini sudah pagi? Dia tak peduli lagi denganku?!”

“Chanyeol-ah~” panggil baekhyun. Chanyeol menoleh kearah baekhyun yang berada tak jauh dibelakangnya. Lalu membalikkan tubuhnya menjadi menghadap baekhyun. Wajahnya menjadi berubah, tak seperti kemarin. baekhyun tidak mau begitu!

“jangan pergi~” ucapan itu terlontar saja dari bibir tipis baekhyun. Baekhyun menatap chanyeol, berusaha menahan air mata yang ingin meluncur indah dipipinya. Baekhyun menahannya.
Lalu baekhyun menggenggam tasnya yang berada didepan lututnya.

Chanyeol membulatkan matanya tak percaya. Baekhyun menunduk malu.
“aah… aku bicara aneh” lirih baekhyun.

Tanpa baekhyun sadari, seulas senyuman manis terpancar diwajah chanyeol.

DEG

“dia siapa sih?” tanya yeojadeul tersebut. Wajah mereka tampak tak senang.

Chanyeol berlari kearahbaekhyun dan memeluknya dari samping.

“dia milikku” ucap chanyeol dengan tersenyum sangat lebar yang biasa terpantri diwajahnya. Tersenyum senang mengarah pada yeojadeul tersebut.

DEG

Jantung baekhyun kembali bergemuruh. Dia menatapnya sekilas lalu kembali kaku dan menatap kearah depannya. Yeojadeul tersebut menatapnya tak enak mengarah mereka lalu berlalu~

^.^.^.^.^

Deg deg deg

Ternyata debaran ini sungguhan. Debaran ini……. Adalah debaran cinta..



Baekhyun menutup wajahnya yang memerah dengan buku bahasa korea. Lalu duduk dibangkunya

“kan sekarang tidak ada pelajaran bahasa korea” suara seseorang mengejutkan baekhyun. Mereka berdua berdiri disampingnya. Sehun dan Kai.

Baekhyun membuka tasnya dan mengeluarkan semua buku yang ada didalam.
“haahaha aku salah bawa” tawanya sedikit hambar.

“ini semua buku pelajaran kemarin kan?” tanya Kai.

“jangan-jangan kemarin nginap yah? hehe” ucapan sehun membuat baekhyun terkejut dan menoleh kearahnya.

Blushh~

Semburat merah berhasil kembali lagi merona diwajah baekhyun. Sehun dan kai terkejut, lalu mereka saling pandang dan kembali pandangan mereka terhenti pada baekhyun.

“serius? Baekhyun hyung punya pacar? Waaaaa” seru mereka serempak. Wajah mereka mengukirkan wajah kepo terlihat sekali. Baekhyun gelagapan.

“gawat” gumam baekhyun bisik.

“a…. aku menginap dirumah saudara.”jawab baekhyun agak terbata-bata.

“BOHONG!!” pekik mereka serempak kembali. Baekhyun menatap mereka, dan wajah mereka malah menjadi tak biasa. Karena keseriusan mereka.

“benar kok! Aku diminta menjaga anaknya!”



Park Chanyeol kembali kekelasnya untuk beristirahat sejenak. Chanyeol dan baekhyun memang satu kelas. Biarpun mereka satu kelas, mereka dulunya sama sekali tak pernah bicara. Mungkin karena chanyeol tergolong siswa yang beken. Baekhyun hanya mengenalnya sebatas teman jauh saja.

“sudah penakut, suka loncat-loncat, teriak-teriak! Merepotkan sekali!”

Chanyeol mematung ketika dia memasuki kelas. Baekhyun berbicara dengan temannya, sehun dan kai.
Mata chanyeol membulat ketika kata-kata yang baru saja keluar dari bibir tipisnya itu.

“ah! Chanyeol-ah” seru sehun.

Baekhyun sekilat langsung menoleh pada chanyeol yang berada dibelakangnya. Lebih tepatnya diambang pintu kelas.

Chanyeol memundurkan langkahnya dan mengurung niatnya untuk masuk kekelas. Chanyeol berjalan dikoridor sekolah dengan terdiam tak menghiraukan baekhyun yang memanggilnya dibelakangnya.

“tadi terdengar?!” gumam baekhyun lirih. Dia menggigit bibir bawahnya karena merasa bersalah.

“chanyeol-ah, chakaman~” panggil baekhyun. Baekhyun yang berlari menghampirinya, lalu menggenggam tangan besar chanyeol. Chanyeol terhenti dari langkahnya. Lalu menepis kasar tangan mungil baekhyun.

Chanyeol tak menatap baekhyun. Wajahnya tampak dingin. Lalu chanyeol kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan baekhyun yang membeku ditempatnya.

‘dia bahkan tak mau menatapku’ bathin baekhyun. Baekhyun memandangi punggung chanyeol yang semakin menjauhi darinya. Baekhyun mulai terisak ketika punggung chanyeol menghilang ketika diperbelokan.

^0^0^0^0^

-Baekhyun POV-


Priiitttttttt~

Sebuah peluit berdering ketika songsaenim meniupnya. Aku masih termenung karena sikap chanyeol tadi. Aku merasa bersalah. Dia salah paham.

“selesai beres-beres. Kalian boleh pulang” ucap songsaenim. Aku menoleh pada keranjang dorong yang berisi banyak sekali bola basket. Akhirnya pelajaran olahraga telah selesai.

Aku berjalan seraya mendorong keranjang dorong mengarah pada gudang olahraga. Hari ini memang jadwal aku yang piket.

Sepanjang jalan, semua pikiran tentang bersalah pada chanyeol mengerubuniku otakku,
Aku harus minta maaf. Tadi itu aku tidak serius.

Aku mendorong kepojok ketika aku masuk kedalam gudang olahraga. Terdengar suara kecil yang membuatku terbuyar dari lamunanku.

Clek!

Seseorang menutup pintu gudang olahraga ini. Aku berlari menghampiri pintu gudang olahraga ini dan menarik knop pintu ini.
Tetapi…….. terkunci. Aku dikunci oleh seseorang, lebih tepatnya menurutku lebih dari satu orang. Yeojadeul…… aku yakin yeojadeul yang menyukai chanyeol itu yang mengunciku.

Aku menggedor-gedor pintu ini, tak ada satupun yang mendengarnya. Sampai hari mulai gelappun tak ada yang datang. Ruangan ini mulai gelap dan sedikit nampak menyeramkan.

Haaaahhhhh aku menghembuskan nafasku lemah. Jam berapa ini?
Aku melirik jam tanganku.

Terlintas lagi bayangan chanyeol diotakku. Bagaimana ini? Kalau begini terus, aku bisa dibenci olehnya.
Deg deg. Tidak~!! Aku menutup mataku menahan rasa ketidak enak-an ini.
Aku tidak mau itu terjadi!

Brakkkkkk!!!

“Baekhyun-ah? gwaenchana???”

Aku tercekat ketika seseorang mendobrak paksa pintu gudang olahraga ini. Chanyeol?! Dia datang untukku. Nafasnya terengal-engal saat dia menanyakanku. Wajahnya tampak berkeringat. Apakah dia mencariku?

“chanyeol-ah?” ucapku kaget memandangnya. Chanyeol menghampiriku.

“aku cari kamu dari tadi yang ada hanya tasmu” chanyeol sedikit berteriak. Aku hanya menatapnya kaget, dan tak terasa air mataku berlinang dan jatuh begitu saja.
Chanyeol langsung memelukku erat, erat sekali. Aku membalas pelukan hangatnya.

“syukurlah…… kamu tidak apa-apa” lirih chanyeol. Aku tersenyum sangat lembut lalu menenggelamkan wajahku yang penuh rona merah didadanya yang bidang.

Drrrttttt… drrrtttt…

Tiba-tiba chanyeol melepaskan pelukannya dan seketika jatuh terduduk. Kakinya nampak gemetar ketika dia memelukku. Aku terkejut.

“chanyeol-ah~ gwaenchana?” aku meraih tanganku dan ingin mengelus kepalanya.

“sial…. Cih” chanyeol menundukkan kepalanya. Aku memeluk kepalanya dan tubuhnya yang terduduk.
Lalu aku melihat kearah luar pintu. Diluar sana terasa gelap, hanya cahaya bulan yang menerangi malam.

Chanyeol-ah, padahal dia penakut. Tapi mencariku sampai kesini, ditengah malam begini demi aku…..

Tak terasa tangisku pecah begitu saja aku semakin memeluk kepala chanyeol yang masih menunduk.

“chanyeol-ah~ gomawoyo~” ucapku disela isak tangisku.

“mianhae~ tadi bicaraku jahat.” Lanjutku. Aku masih merasakan rasa bersalah yang membekas dihatiku. Chanyeol menengadahkan kepalanya dan menatapku yang penuh dengan air mata.

“uljima. Jangan menangis~ tidak apa. Tadi untuk menyembunyikan kan? Aku ngerti” suara chanyeol terdengar lirih. Chanyeol menangkupkan kedua tangannya yang besar itu diwajahku. Menghapus buliran-buliran hangat yang sedari tadi terus mengalir indah dipipiku. Chanyeol tersenyum lalu dia mendirikan tubuhnya dan juga tubuhku.

“kamu tidak marah?” tanyaku saat chanyeol berjalan tiga langkah. Chanyeol berhenti dan membalikkan tubuhnya, tetapi tak menatapku.

“kemarin malam juga, aku dilindungi olehmu. Menyedihkan…” ucap chanyeol.

Aku terdiam sejenak. Ohh~ pantas saja tadi pagi saat berangkat sekolah dia jadi aneh. keheningan yang merambah perjalanan kami pagi tadi.

“dengar, baekhyun-ah. mulai saat ini aku yang akan melindungimu.” Kata-kata chanyeol kali ini tegas dan memandangku serius.
Aku membulatkan mataku dan tak bisa bergeming.

“baik pagi atau malam, aku akan melindungimu. Atau bahkan dari hantu sekalipun.” Lanjutnya. Aku masih tak bergeming diposisiku ketika mendengar pernyataannya dan tatapan seriusnya.

Chanyeol berjalan kembali kearahku, lalu membelai lembut pipi kananku.

“baekhyun-ah. aku………”

Hyuuuuuuuu~
Grak grak grak grak.

Ucapan chanyeol terhenti. Bahkan belaian lembut dari tangannyapun terlepas. Matanya menjadi membulat karena terkejut. Sungguh lucu.

Chanyeol menoleh keluar gudang olahraga.
“a….angin yah?” tanyanya terbata-bata. Wajahnya menjadi pucat ketika suara angin bergesekan dengan seng yang berada diatas gudang olahraga ini.

“chanyeol-ah? tadi mau bicara apa?” tanyaku untuk mengalihkan pandangannya.

Tetapi chanyeol malah memutar tubuhnya yang hendak pergi.

“ya…! Tadi mau bicara apa?”

Mataku membulat sempurna ketika chanyeol membalikkan tubuhnya, langsung merengkuhku kembali dan mencium bibirku lembut. Tangan kanannya membelai pipi kananku, dan tangan kirinya melingkar dipinggangku. Chanyeol menggerakkan sedikit bibirnya agar aku membalasnya. Aku membalas ciumannya, lembut. Tak ada rasa napsu yang menjalari dari benak kami.

“ehhh.. chanyeol-ah?” tanyaku lalu melepaskan ciumannya.

“hmm?” jawabnya. Aku mengernyitkan dahiku.

“bilang dulu kalau kamu suka padaku. Baru aku beri tau” kata chanyeol lembut. Aku hanya mempoutkan bibirku. Chanyeol terlihat gemas dengan ekspresiku.

“ne……. saranghaeyo~ Byun Baekhyun hyung~” ucap chanyeol ditelingaku. Lalu menghembuskan nafasnya ketelingaku hingga aku bergidik geli.

“ya! Kenapa memanggilku hyung eoh?” tanyaku. Dia tertawa renyah. Aku menaikkan alisku sebelah.

“dari biodatamu. Kamu lebih tua 6 bulan dariku hyung~” aku nya. Aku sontak membulatkan mataku. Mwo?! Jadi dia lebih muda dariku.

“chanyeol-ah. kamu ini-“ucapanku terhenti ketika dia menciumku kembali sekilas.

“aku tau ini sangat tidak wajar karena aku mencintaimu. Aku tak peduli dengan cacian mereka yang menertawaiku karena aku mencintaimu. Mencintai seorang namja. Tapi aku tak peduli! Yang aku butuhkan hanya baekkie….. aku ingin kamu juga merasakan hal sama” chanyeol menatapku dengan senyumnya yang errr~ sangat tampan. Aku tersenyum sangat manis.

“nado chanyeol-ah. nado saranghaeyo~” aku kembali memeluk namja tampan yang ada dihadapanku ini. Tersenyum senang. Ternyata perasaanku pada saat aku dekat dengannya adalah rasa mencintainya bukan rasa menyukainya sebagai teman.

Kami kembali menghapus jarak beberapa centi, lalu mempertemukan bibir kami kembali.

Aku……. Byun baekhyun. Aku murid yang simple dan tak menonjol disekolah, sehari-harinya hanya bisa melihat chanyeol yang dikelilingi oleh yeojadeul yang menyukainya. Tak terpikirkan olehku kalau aku bisa mendapatkan namja tampan dan terpopuler disekolah ini. Karena ini adalah takdir. Takdir yang menyatukan aku dengan chanyeol. Terima kasih tuhan~

-END-

Hhehehehe~ akhirnya FF YAOI pertamaku selesai >0<
Mianhae buat readerdeul kalau FF nya kurang ngena atau kurang bagus ceritanya. Terima kasih yang sudah baca, like, ataupun koment ^0^
Readers yang membaca saja sudah buat aku *bow hhihihi LOL.
Sekali lagi gomawo buat admin disini dan readers yang membaca.
Gamsahamnida~
*membungkuk 90% .  ^0^v